Monday, January 7, 2013

Kekuatan Ilmu Dan Intelektual

Bagi saya anda yang sedang membaca blog ini adalah seorang yang berilmu. 
Jujur, saya tidak senang orang di kampung saya menyebut orang yang berilmu untuk mereka yang mempunyai gelar sarjana saja. Sedangkan orang kampung yang biasa jadi petani disebut mereka orang awam. Sebutan ini sungguh tidak adil. Padahal menurut saya seorang petani adalah seorang yang berilmu dibidang pertanian. Petani di kampung memang tidak mempunyai pendidikan formal, tapi mereka ahli dalam pertanian. Bahkan seorang sarjana pertanian yang baru lulus saja belum tentu bisa seperti mereka. Karena para sarjana masih belum pengalaman praktek bertani secara langsung dalam jangka panjang. 
Ternyata, seorang yang selama ini kita anggap sebagai orang pinggiran terkadang mempunyai pemikiran yang lebih luas. Tapi mereka belum punya kesempatan untuk terkenal. Dan saya yakin untuk melengkapi predikat seorang yang berilmu tidaklah harus terkenal terlebih dahulu. Karena terkenal bisa saja dibeli pada jaman sekarang ini. 
Ilustrasi di atas menggambarkan cerita seorang tetangga saya. Dulunya seorang buruh pada sebuah perusaan kayu lapis. Tetapi sekarang menjadi pedagang internasional. Padahal tetangga saya itu sekolah dasar tidak tamat. Jika anda berjumpa dengan tetangga saya itu, anda tidak pernah menyangka bahwa dia tidak tamat sekolah dasar. Pengetahuan yang dia miliki sangat luas. Apalagi sekarang pergaulannya sudah kelas dunia. Jadi berilmu tidak harus di ukur dengan tingkat pendidikan seseorang. Tetapi bagaimana seseorang itu menerapkan visi dan misinya untuk bisa dijabarkan pada orang lainnya. Sehingga mereka dapat menerapkan pada semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. 
Selanjutnya saya katakan bahwa perilaku intelektual pada awalnya tidaklah harus diterima pada semua lapisan masyarakat. Jika perilaku intelektual sudah bisa diterima pada lingkungan kecil saja sudah merupakan modal juga untuk melakukan perubahan terhadap hidup anda. Lingkungan kecil adalah tempat kampanye yang bagus untuk membuktikan keahlian anda. Tempat kecil inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan anda selanjutnya. Anda harus mulai dengan perilaku intelektual anda agar orang percaya. Setelah orang percaya dengan perilaku intelektual anda, selanjutnya anda kampanyekan keahlian anda. Saya menghitung potensi sukses pada tahap ini 1:100. Jika dalam satu periode kampanye anda berhasil menemukan 100 orang tapi hanya satu yang menerima anda dengan jujur sudah merupakan peluang yang sangat besar untuk maju. 
Kenapa saya katakan ini peluang sukses. Ingat, anda sedang menjual keahlian anda yang eksklusif. Keahlian anda yang unik dari potensi anda sendiri bahkan orang-lain jarang memilikinya. Saya yakin, 10 persen dari seratus orang yang belum menerima anda pada awalnya pasti datang menemui anda. Dan mereka menerima anda dengan jujur tanpa paksaan. Jadi mereka yang 10 orang tadi pasti melakukan promosi secara gratis buat anda. 
Apakah saya menjelaskan kampanye MLM? Bukan, bukan itu maksud saya. Tapi jika anda punya profesi seperti itu silahkan anda tiru langkah ini. Selanjutnya saya berikan contoh perilaku intelektual yang bisa mendorong penjualan keahlian anda. Jika anda ahli dalam bidang otomotif, namun sekarang anda belum punya workshop atau bengkel sendiri. Bagaimana anda menunjukan perilaku intelektual anda kepada calon pelanggan anda? Anda harus menolong orang untuk melaksanakan misi ini. Dimana saja anda bertemu dengan orang yang sedang mengalami masalah dengan kendaraan mereka, tolong mereka dengan bahasa yang bagus agar anda bisa diterima. 
Ini kesempatan anda! Buktikan bahwa anda mampu dan bisa melakukan servis dengan sangat baik. Anda ulang terus pola menolong ini dimana saja anda bertemu dengan orang yang lagi bermasalah dengan kendaraan mereka. Dan jangan lupa untuk memeperkenalkan diri dan juga menunjukan alamat kontak anda pada mereka. Terima bayaran jasa anda jika mereka memaksa memberi anda. Tapi jika mereka hanya memberi anda ucapan terima kasih anda harus membalasnya dengan ikhlas. 
Inilah sebuah konsep yang tepat untuk melengkapi kekuatan hidup anda. Kenapa saya katakan demikian. Karena pada abad yang serba canggih ini semua orang sibuk mengurus diri mereka sendiri. Jika anda berlaku lebih pada orang yang membutuhkan dengan ikhlas pasti mereka mengingat anda. Saya yakin dimana saja tempat didunia ini masih ada yang suka memberi dan menerima pertolongan secara bergantian. Anda menjual jasa anda. Mereka pasti menghargai jasa anda. Itulah yang saya sebut perilaku intelektual. Anda tidak perlu membeli dengan harga mahal. 
Contoh di atas hanya sebuah contoh kecil dari sekian banyak usaha di dunia ini. Bukankah sebuah perusahaan besar terkadang melakukan penjualan gratis untuk mendorong penjualan besar mereka. Jadi perilaku intelektual harus menang dalam persaingan. Anda harus cepat untuk melihat kelemahan pesaing anda. Dimana titik kelemahan pesaing anda, disitulah anda masuk untuk menutupi kelemahan atau kekurangan mereka. Jadilah anda seorang pemenang sebuah persaingan dengan kekuatan anda sendiri. Disinilah fungsi sebuah akal dan pikiran yang bisa membuat suatu kekuatan strategi agar semua potensi usaha bisa semaksimal mungkin dilaksanakan. Karena perbedaan antara orang berhasil dengan orang yang tidak berhasil hanya pada kesempatan dan kecepatan saja. Anda punya kesempatan jika tidak dimanfaatkan secara cepat anda juga sudah kalah duluan. Begitu juga dengan kecapatan mengambil tindakan jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat bisa saja anda salah menentukan langkah. 
 Disinilah fungsi visualisasi seperti pembahasan sebelumnya. Anda bisa mengatur strategi dengan akal yang diimbangi dengan visualisai anda. Anda tau bahwa visual itu seperti cahaya, akal pikiran anda bisa kalah cepat dibandingkan ketika anda menggunakan visual anda untuk semua keperluan usaha anda.

No comments:

Post a Comment